Selasa, 16 Juni 2009

Baterai Lithium Keramik untuk Mobil Listrik

Baterai Lithium Keramik untuk Mobil Listrik
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan baterai lithium berbahan keramik padat yang lebih tahan panas untuk digunakan pada kendaraan masa depan berbahan bakar listrik fuel cell.

"Baru LIPI yang sudah berhasil mengembangkan baterai lithium dari komposit material gelas keramik di dunia ini, seperti dari pecahan kaca. Dengan demikian sistem fuel cell tidak lagi memerlukan sistem pendingin," kata Peneliti Material dan Komposit Pusat Penelitian Fisika LIPI, Dr Bambang Prihandoko .

Dunia mobil hibrida sampai saat ini, lanjut Bambang, masih menggunakan baterai lithium dari polimer padat yang kekurangannya tidak tahan panas, sementara baterai lithium dari keramik mampu menahan panas sampai 200 derajat Celcius sehingga tidak diperlukan sistem pendingin.

Sel baterai lithium dari keramik dengan 3,3 Volt dan 200 mili Ampere itu nantinya akan diserikan dan diparalelkan sehingga kemampuannya meningkat untuk mengganti listrik fuel cell selama dua jam bagi kecepatan kendaraan 100 km per jam.

Baterai yang dikembangkan pihaknya itu, jelasnya, sudah dalam bentuk prototipe dan sudah dipatenkan sehingga sudah bisa diproduksi secara massal.
Ia mengakui, baterai lithium masih belum diujicobakan pada kendaraan listrik fuel cell buatan LIPI (Marlip) yang masih menggunakan aki konvensional (lead acid).

"Berat baterai lithium hanya seperlima berat aki. Tahun depan akan kita ganti aki di Marlip dengan baterai lithium ini sehingga Marlip menjadi jauh lebih ringan," katanya. Tanpa baterai lithium, urainya, kendaraan listrik dengan sistem fuel cell tidak bekerja sebagaimana mestinya di mana kecepatan konstan, tidak bisa bergerak lebih cepat.

Mobil hibrida yang dilengkapi sistem fuel cell ramah lingkungan, sejak dua dekade belakangan mulai banyak diperkenalkan. Hampir seluruh produsen kendaraan bermotor juga meluncurkan jenis mobil hibrida yang selain menggunakan sumber energi premium, juga menggunakan energi listrik. Saat ini para produsen mobil hibrid sedang berlomba-lomba menciptakan baterai yang aman, bertenaga, tahan lama, ringan, dan cepat diisi ulang sambil memaksimalkan kemampuan baterai lithium-ionnya.

Prinsip kerja sistem fuel cell yakni menggunakan proses elektrokimia di mana hidrogen dan oksigen digunakan sebagai bahan bakar. Komponen utama fuel cell terdiri dari elektrolit berupa lapisan khusus yang diletakkan di antara dua buah elektroda. Proses kimia yang disebut pertukaran ion terjadi di dalam elektrolit ini dan menghasilkan listrik serta air panas, sehingga fuel cell menghasilkan energi listrik tanpa adanya pembakaran dan tidak ada polusi.

Serbuan Global Mobil Hemat Energi

Serbuan Global Mobil Hemat Energi

Harga minyak yang tak terkendali membuat pabrikan motor berlomba membuat mobil hemat bahan bakar. Awal Juni ini, di Tokyo, Jepang, Honda Motor menyulut api persaingan mobil-mobil hemat bahan bakar. Pada awal tahun 2009 atau paling lambat tujuh bulan lagi, Honda akan mengenalkan mobil hibrida murah untuk pasar Jepang, Amerika Utara, dan Eropa. Dengan menambah duit US$ 5.000 atau Rp 47 juta saja dari harga mobil konvensional berbahan bakar bensin atau diesel, konsumen bisa mendapatkan mobil hibrida, gabungan mesin konvensional dengan motor tenaga listrik.

Petinggi Honda, Takeo Fukui, menyatakan ingin terus menekan harga mobil hibrida generasi terbaru sehingga makin kompetitif dengan mobil berbahan bakar bensin. "Adalah penting menggerakkan mobil hibrida dari gambaran pada saat ini ke panggung yang baru sehingga dapat melakukan penetrasi pasar yang sesungguhnya," kata Fukui, seperti dikutip Reuters.

Koichi Kondo, Wakil Presiden Eksekutif Honda, mengatakan bahwa para pembuat mobil berharap harga mobil hibrida di bawah 2 juta yen atau US$ 19.290. Kini Honda hanya menjual satu mobil hibrida, versi bensin-listrik yang diproduksi secara massal, yakni sedan Civic. Harganya kini sekitar 2,3 juta yen. Sebelumnya ada Insight, mobil hibrida dua kursi yang tidak lagi diproduksi, pada 2006.

Ke depan, Honda menargetkan 200.000 unit hibrida baru terjual tiap tahun. Sebagai andalan, Honda akan mengeluarkan versi hibrida terbaru sedan sub-kompak Fit dan sedan sport yang berbasis model mobil konsep CR-Z. Dengan model-model baru itu, sampai tahun 2010 diharapkan 500.000 mobil dapat terjual setiap tahun. Angka tersebut akan sama dengan 10% dari total penjualan Honda tiap tahun. Pada 2007, Honda menjual 52.000 Civic hibrida.

Pada saat ini, meskipun harga minyak tinggi dan isu perubahan iklim begitu kuat, mobil hibrida yang irit dan beremisi rendah hanya sedikit yang mampu berseliweran di jalanan. Pemicunya adalah sangat tingginya ongkos pembuatan mobil hibrida dan pajak, yang menjadi beban bagi konsumen serta pembuat mobil. Padahal, mobil hibrida yang lebih ramah lingkungan akan menekan emisi gas rumah kaca secara signifikan. Transportasi menjadi penyumbang nomor tiga atau 14% dari total pemicu gas rumah kaca.

Kini, penguasa pasar mobil hibrida adalah Toyota. Pertengahan Mei lalu, dalam siaran persnya, Toyota memproklamasikan bahwa penjualan mobil hibrida Prius mencapai 1 juta lebih. Kepala manajer portofolio di Daiwa SB Investments Koichi Ogawa memprediksi, sangatlah sulit meruntuhkan dominasi Toyota di kelas mobil hibrida. "Ketika Anda bicara hibrida, bayangan yang hinggap di pikiran adalah Prius," kata Ogawa, seperti dikutip Reuters.

Selama ini, Honda begitu bergantung pada pasar Amerika Serikat dan menganggap penting perubahan paradigmanya menjadi pembuat mobil hibrida utama. Untuk itu, Honda akan memberikan kejutan kepada konsumen tentang sosok-sosok baru mobil hibridanya. Mobil hibrida barunya akan terdiri dari lima pintu dengan lima kursi. Modelnya seperti mobil fuel-cell FCX Clarity. Mobil itu bakal memakai komponen yang lebih kompak dan ringan.

Di samping itu, mobil hibrida itu akan menggunakan kerangka baru yang menempatkan unit pengontrol dan baterai di bawah ruang kargo. Produksi baru motor listrik nantinya ditambahkan di pabrik Honda yang terletak di Suzuka, selatan Tokyo. Hal itu dilakukan untuk melipatgandakan kecepatan produksi dan memotong biaya produksi. Gairah hibrida ternyata tidak hanya melanda Honda. Pembuat mobil asal Jepang yang lain, seperti Toyota, Nissan, dan Mitsubishi, juga berambisi membuat mobil hemat energi, dari mobil hibrida sampai mobil listrik.

Toyota, misalnya, berancang-ancang untuk mengeluarkan generasi ketiga Prius. Para pengamat otomotif memperkirakan, Prius generasi ketiga beredar di pasar pada 2009.

Sementara itu, Nissan bersama mitranya dari Prancis, Renault, justru tidak tertarik menggarap mobil hibrida. Carlos Ghosn, petinggi Nissan dan Renault, dua produsen otomotif yang beraliansi, berjanji mengeluarkan mobil listrik yang mampu menempuh jarak 100 mil atau 160 kilometer untuk pasar Amerika Serikat dan Jepang pada 2010. Tahap berikutnya, yakni pada 2012, mobil itu dipasarkan di seluruh dunia.

Para analis menyebutkan, Nissan ingin lahir secara berbeda, yakni mengusung kendaraan dengan teknologi beremisi rendah. Mereka menyebutnya sebagai lompatan katak (leapfrog) untuk mengungguli produsen mobil yang lain. Ambisi Nissan dan Renault itu bukan hal yang mudah, terutama dalam mengembangkan baterai yang tahan lama, murah, dan memiliki tenaga besar. Pada mobil hibrida, kelemahan baterai bisa ditutupi karena terjadi proses pengisian baterai (charge). Ketika mobil melaju, pengisian tenaga baterai terjadi. Sedangkan pada mobil bertenaga baterai, mobil harus berhenti dulu ketika diisi ulang atau recharge.

Dalam kondisi seperti ini, menurut Koji Endo, analis dari Credit Suisse, akan lebih mudah bagi Toyota dan Honda untuk bergeser ke mobil elektrik karena berpengalaman mengembangkan tenaga baterai. "Itu akan relatif lebih mudah," katanya, seperti dikutip Financial Times. "Untuk mobil listrik, tinggal membuang mesin konvensional dan tangki bensinnya," ia menambahkan. Memaksimalkan kemampuan baterai memang menjadi pekerjaan utama para produsen mobil.

Honda, misalnya, mengembangkan kemampuan baterai mobilnya sendiri. Sejauh ini, Honda masih tetap berkomitmen memakai baterai nickel-metal hydride ketimbang mengembangkan lithium-ion seperti dipakai pada notebook dan ponsel. Sedangkan Toyota tengah berusaha bergeser pada penggunaan baterai lithium-ion. Kini Toyota masih memakai baterai nickel-metal hydride yang lebih besar dan relatif berat pada mobil hibridanya tapi lebih murah.

Untuk urusan pengembangan baterai mobil, Toyota bekerja sama dengan Panasonic. Kemitraan ini akan berjalan panjang, karena Toyota berambisi membuat mobil hibrida pada semua model kendaraan yang masih diproduksi pada 2020. Toyota tetap berpijak pada hibrida karena efisien dan mampu menutupi kendala berat dan besar pada mobil-mobil berbodi lebar. Perang baterai memang terjadi di antara pembuat mobil, tak terkecuali produsen mobil asal Eropa dan Amerika Serikat.

Akhir Mei lalu, produsen barang elektronik dan baterai asal Jepang, Sanyo, meneken kesepakatan dengan Volkswagen (VW) untuk pengembangan baterai lithium-ion. Baterai itu akan dipasangkan pada mobil-mobil hibrida produksi VW. Langkah VW ini mengikuti jejak Honda dan Nissan, yang ingin keluar dari bayang-bayang kebesaran Toyota dalam pengembangan teknologi hibrida. Produsen mobil asal Jerman terbesar di daratan Eropa itu pada saat ini memang belum mengeluarkan mobil hibrida, tapi dalam waktu dekat akan mengeluarkan hibrida versi diesel.

Hibrida versi diesel itu akan dipakai pada mobil terlarisnya, yakni Golf, atau mobil keluarga terbaru pada 2010. Pada pameran motor di Los Angeles, Amerika Serikat, akhir tahun lalu, VW memperlihatkan mobil konsep berbentuk van yang dilengkapi baterai lithium-ion dan fuel-cell hidrogen. Merek premium yang dikeluarkan VW, yakni Audi, justru akan lebih dulu mengenalkan mobil hibridanya. Tahun ini, sebuah SUV seri Q7 dan varian A4 akan keluar dengan hibridanya. Mobil dalam kota seperti A1 kemungkinan besar juga akan keluar dalam versi hibridanya.

Fokus Sanyo pada baterai untuk mobil dibantu oleh reputasinya selama bertahun-tahun. Selain memasok baterai untuk VW, Sanyo juga menyediakan baterai berbasis nikel untuk Ford Motor dan Honda. Ford telah mengeluarkan SUV Escape hibrida bensin-listrik. Dalam waktu dekat, Ford bakal mengeluarkan dua mobil hibrida lagi dengan mesin Eco Boost, yang lebih irit tapi bertenaga.

Untuk riset baterai berbasis lithium-ion, Sanyo menganggarkan duit 80 milyar yen atau US$ 771 juta selama tujuh tahun ke depan. Di Jepang, Sanyo berencana menambah satu pabrik lagi dan berniat membuka satu pabrik baru di Eropa setelah tahun 2012. Dengan strategi barunya itu, Sanyo berambisi mampu memproduksi 10 juta sel baterai per bulan pada 2015 atau cukup untuk memasok 1,8 juta mobil per tahun. Pangsanya bisa mencapai 30% dari total pasar baterai lithium-ion yang dapat diisi ulang (rechargeable).

Demam hibrida di tubuh VW juga melanda Daimler Mercedes-Benz, yang lebih dulu mencanangkan produk hibridanya dibandingkan dengan kompetitornya yang berbasis di daratan Eropa. Tahun depan, Daimler akan meluncukan sedan mewah S400 BlueHybrid. Mobil ini bakal menjadi kendaraan pertama berbaterai lithium-ion yang diproduksi secara massal.

Meskipun hibrida besutan Daimler itu lebih boros bahan bakar ketimbang Prius buatan Toyota, keluarnya mobil mewah dengan mesin hibrida ini menandai perubahan paradigma dan teknologi pada dunia otomotif masa depan. Hibridaisasi dan elektrisasi mobil tidak saja mengubah cara para produsen berpromosi, melainkan juga menggeser perilaku konsumen dalam merawat dan mengemudikan mobil hibrida.

Menurut Roland Berger, analis pada Roland Berger Strategy Consultants, seperti dikutip Financial Times, dalam satu dekade ke depan, populasi mobil listrik akan mencapai 25% di Eropa dan 10% di dunia. Ini tidak termasuk mobil hibrida yang populasinya bisa mencapai 30%-40%. Meskipun kini kendala teknologi dan ongkos produksi masih menjadi penghambat utama, kecenderungan mobil listrik dan hibrida sebagai mobil masa depan sulit dihindari. Bahkan General Motors (GM), yang pernah menghentikan proyek EV1 pada 2003 sebagai mobil listrik pertama, kini menghidupkan lagi proyeknya.

Ketika itu, langkah penghentian dilakukan GM karena pertimbangan biaya dan efisiensi. Namun, sejak awal 2008, GM mengubah citranya dan ingin menjadi produsen mobil kompak yang ramah lingkungan. Mereka berjanji menggunakan baterai lithium-ion pada mobil listrik dan hibridanya. Untuk mobil listrik, GM menyiapkan Chevrolet Volt, yang dipasarkan pada November 2010. Mobil yang mampu menempuh jarak 40 mil atau 64 kilometer ini cocok diajak pergi pulang kantor sekali jalan tanpa harus mengisi ulang baterainya.

Chevrolet Volt itu diupayakan juga bisa mengisi ulang baterai dengan listrik yang dihasilkan dari mesin bensin kecil, dengan kemampuan jelajah 966 kilometer. Dalam masa satu dekade lagi, diharapkan teknologi baterai dapat menghasilkan baterai-baterai mumpuni, sehingga Volt dapat menempuh 150.000 mil. Selain Volt, GM juga akan melansir mobil-mobil hibrida yang super-efisien sehingga mampu bersaing dengan sejumlah produsen mobil asal Jepang dan Eropa.

Pada 2010, versi hibrida dari Saturn dan Chevrolet dengan kemampuan jarak tempuh 34 kilometer per liter akan keluar. Kemudian, setiap tiga bulan akan keluar satu versi mobil hibrida pada sejumlah merek mobil yang dimiliki GM. Dengan demikian, hingga 2012, GM bakal mengeluarkan 16 merek mobil versi hibrida.

Ambisi GM itu, meskipun penuh tantangan, menunjukkan perkembangan cukup menjanjikan. Beberapa pemasok baterai untuk GM, seperti LG Chem asal Korea Selatan dan Continental asal Jerman, menyatakan kesiapan mereka memenuhi target GM.

Unit LG Chem bernama Compact Power, seperti diberitakan Reuters awal pekan lalu, siap menyokong keinginan GM untuk Volt. Prabhakar Patil, Direktur Eksekutif Compact Power yang berbasis di Troy, Michigan, membuat generasi ketiga prototipe baterai Volt dan mendemonstrasikannya. Baterai seberat 180 kilogram termasuk sistem pendingin cair itu mampu bekerja sesuai dengan rencana. Pabrik LG Chem yang ada di Korea Selatan telah siap dan akan membangun satu pabrik secepat mungkin di dekat Detroit jika memenangkan kontrak dengan pihak GM.

"Tak seorang pun tahu apakah ini akan bekerja, tapi proses berjalan baik," kata Patil. Namun, yang jelas, Compact Power juga akan membuat sel seukuran kertas untuk memasok baterai mobil hibrida keluaran Hyundai. Diperkirakan, kontrak dengan GM dilakukan pada akhir tahun ini. Bahkan, menurut Patil, akan lebih cepat dari dugaan semula.

Selain Compact Power, pemasok komponen mobil asal Jerman, Continental, juga tengah mengembangkan baterai bersama perusahaan A123 Systems, Ener1, dan Johnson Controls. Konsorsium yang digalang Continental ini pun menyatakan siap bekerja untuk Volt.

Namun Continental kalah cepat dari Compact Power, yang mengirim contoh awal sejak Otober lalu dan sudah diujicobakan pada versi Volt, bulan lalu. Para insinyur di GM menciptakan Volt dari hasil modifikasi Chevy Malibu. Pada tes awal itu, pemimpin proyek mobil listrik dan hibrida GM, Robert A. Lutz, tampak puas. "Ketika mobil jelas dapat bekerja dan terus ada kemajuan, pasti ia dapat hadir dan dihitung kehadirannya," katanya.

Kini, untuk menekan biaya, menurut Patil, pihak LG dan GM tengah mengupayakan kemungkinan sewa atau sewa beli (leasing) baterai untuk Volt bagi para konsumen. Dengan cara ini, harga Chevrolet Volt akan dapat ditekan lebih rendah. Hal ini tentu bakal menguntungkan konsumen dan membantu mempercepat penjualan Volt karena harganya murah. Bahkan ada kemungkinan pemilik mobil tidak perlu memiliki baterainya, tapi cukup menyewa dari pihak ketiga. Oleh sebab itu, menurut Patil, pihak LG sedang mengembangkan baterai yang mudah dipasang dan dicomot dari mobil.

Dengan cara itu, baterai dapat diisi ulang di stasiun pengisian ulang dan menciptakan usaha baru pengisian ulang atau depot baterai untuk mobil-mobil listrik. Segalanya masih prediksi. Namun, yang pasti, produsen mobil berlomba-lomba menciptakan baterai yang aman, bertenaga, tahan lama, ringan, dan cepat diisi ulang.

Mobil-mobil listrik akan mengambil wujud mobil kecil dan super-kompak untuk mobilitas para pekerja di kota dan sekitarnya. Sedangkan mesin hibrida bakal digunakan pada mobil yang lebih besar, dengan kemampuan jarak tempuh lebih jauh. Perlahan tapi pasti, era mobil listrik dan hibrida nan irit akan menyesaki jalan-jalan di dunia.

sejarah mobil listrik

Mobil Listrik pertama kali ditemukan oleh Robert Anderson dari Aberdeen Skotlandia pada tahun 1830, namun baru sembilan tahun kemudian yakni pada tahun 1839 Mobil listrik ini merupakan saat pertama kalinya diperkenalkan kepada masyarakat. Beberapa tahun kemudian yakni pada tahun 1886 salah satu industri di Inggris memproduksi Mobil listrik yang digunakan sebagai taxi dengan menggunakan teknologi baterai 28 cell untuk mensuply motor penggeraknya. Inggris Pada tahun1897, Walter Bersey mendesain kendaraan listrik yang kemudian diproduksi oleh perusahaan London Electric Cab Company dengan menggunakan baterai 40 cell sebagai energi storage, yang mana Mobil tersebut mampu menghasilkan tenaga sebesar 3 tenaga kuda dengan kemampuan jarak tempuh sejauh 80,5 km, sebelum diisi ulang. Dan pada 1897, Pope Manufacturing Company di Hartford Connecticut Amerika Serikat, mulai memproduksi secara massal yakni sebanyak 500 unit mobil listrik selama dua tahun, 500 unit mobil listrik merupakan sebuah jumlah yang cukup besar ketika itu. Tahun 1898 Dr. Ferdinand Porsche dari Jerman yang saat itu berusia 23 tahun, membuat mobil pertamanya dengan nama Lohner Electric Chaise yang menjadi mobil pertama berpenggerak roda depan. Kemudian pada pembuatan mobil keduanya, Porsche mulai menggunakan teknologi hybrid yang menggunakan mesin bakar untuk menggerakkan generator yang akan menghasilkan tenaga untuk memutar roda lewat motor listriknya. Di mana dengan menggunakan tenaga baterai saja mobil ini telah mampu menempuh jarak perjalanan sejauh 64,4 km. Pada pengembangan selanjutnya, yakni pada tahun 1899 Pope Manufacturing Company mulai bergabung dengan 2 perusahaan mobil listrik lainnya, dengan membangun Electric Vehicle Company yang kemudian tercatat sebagai perusahaan yang berjasa besar bagi pertumbuhan industri mobil Amerika. Tahun 1900 Perusahaan mobil di Amerika membuat 1.681 mobil uap dan 1.575 mobil listrik serta 936 mobil bensin. Pembuat mobil asal Belgia Pieper ini, memperkenalkan mobil yang memiliki 3,5 tenaga kuda "Voiturette", serta menggunakan mesin bensin dan motor listrik di bawah tempat duduk dengan baterai yang bisa diisi ulang. Pieper mematenkan penemuannya ini pada sebuah perusahaan Belgia Auto-Mixte, yang pada perkembangan selanjutnya membuat kendaraan komersial antara tahun 1906-1912.
Tahun 1904 Electric Vehicle Company membuat 2.000 unit mobil taxi, truk, dan bus. Beberapa perusahaan kecil lainnya membangun 57 pabrik kendaraan dengan kapasitas produksi 4.000 unit.

Selasa, 03 Maret 2009

mungkin nanti bajai bajuri bakalan diganti ma bang marlip,

MARLIP
REKAYASA MOBIL LISTRIL ALA UKM



Jakarta (ANTARA News) - Bagi Ir Masrah MM, Ketua Tim perekayasa mobil listrik marlip (marmut LIPI), hari Kamis 27 Oktober 2005, bakal menjadi penentu langkah besarnya pascakemampuan mereka memproduksi mobil hemat energi terus-menerus sejak 2002.
Pada Kamis itu, di Lapangan Monas, Jakarta, LIPI akan menyerahkan Marlip ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sambil memamerkan berbagai jenis marlip yang telah diproduksi.
Marlip adalah mobil kecil bertenaga listrik yang pada produksi pertamanya pada 2002 dipasarkan dalam tiga tipe, yaitu tipe wisata, `city car`, dan `smart`.
Pada 2005 telah ada tujuh tipe yang dikembangkan, yaitu tipe `troy` yang dirancang untuk taman wisata dan perumahan, `mosen` yang dirancang untuk mobilisasi pasien di rumah sakit dan pemain yang cedera di lapangan sepakbola, `smart` yang dirancang untuk kawasan perumahan, `city car` dirancang untuk persiapan penggunaan di jalan raya, `patrol` untuk patroli polisi dan lingkungan, `golfo` untuk lapangan golf, dan `hercules` untuk kawasan industri.
Sebanyak 50 unit marlip telah dipasarkan hingga kini. Beberapa institusi yang telah menggunakannya antara lain RSUD Kerawang, RSUD Fatmawati, RSUD Donggala, Kebun Raya Bogor, dan Polwiltabes Makassar.
Masrah adalah peneliti yang memiliki hak paten atas tiga paten terkait sistem penggerak dalam marlip sehingga mobil itu menjadi efisien dalam menggunakan listrik yang tersimpan dalam baterai standar.
Saat ini marlip menggunakan baterai 36 volt 200 Ah yang dapat digunakan secara aman selama delapan jam non stop. Kecepatan marlip maksimum 40 km per jam untuk jalan datar dan 20 km per jam saat jalan menanjak.
Mobil berbobot kosong mencapai 275 hingga 430 kg itu memiliki panjang antara 225 cm hingga 270 cm dan lebar 120 cm. Dengan desain yang bisa membuat dua hingga enam orang itu kini harga marlip Rp40 juta per unit.
Menurut Ketua LIPI Umar Anggara Jenie, momen di Monas itu akan mereka jadikan arena unjuk kebolehan di hadapan para industrialis otomotif yang diharapkan mau memproduksi hasil teknologi mereka sebagai produk massal.
Walaupun peran industri otomotif sangat diharapkan bagi pengembangan mobil yang kini telah banyak dinikmati pemesannya itu, bagi Masrah, ada tidaknya industri yang berminat, produksi massal marlip akan tetap digeber.
Dia kini cuma menunggu ada tidaknya industri otomotif yang mau bekerja sama mengembangkan marlip dalam industri.
"Jia tidak ada mereka (industri) saya malah yakin bisa bergerak dengan menggandeng UKM (usaha kecil menengah)," kata Masrah di sela pengumuman rencana penyerahan Marlip ke Presiden
Itu tidak lain karena tim Marlip-LIPI telah bertekad untuk melakukan industrialisasi produk mobil listrik itu pada akhir 2006.
Menurut Masrah, para UKM adalah investor riil yang sangat layak diajak bekerjasama untuk menjadi vendor, karena saat ini saja 40 persen dari komponen yang diperlukan sebuah marlip dipasok oleh vendor UKM.
Untuk keperluan pembuatan per daunnya saja, produksi marlip saat ini memerlukan 90 buah per bulan dan selama ini dipesan dari "home industry" yang bisa dicari di Surabaya dan Bandung.
"Untuk memenuhi itu saja UKM dengan sejumlah pekerja sudah bisa hidup beberapa bulan," katanya.
Sebanyak 460 item komponen telah dibuat bersama dengan industri kecil sebagai vendor dalam upaya membangkitkan kembali kelesuan usaha pembuatan komponen yang sebelumnya menunjang usaha tekstil yang kian terpuruk.
Dengan keadaan seperti itu tim marlip yakin rencana mereka membangun suatu industri yang dapat bersaing secara nasional dan regional pada akhir 2006 tidak berlebihan.
Mereka juga yakin upaya ini bisa berkembang karena industri yang dibangun berdasarkan hasil riset akan berdiri secara kokoh dan adaptif terhadap gejolak kondisi ekonomi yang labil.
Namun dalam sebuah laporannya, tim itu mengakui bahwa sebagai suatu produk inovasi yang bukan produk duplikasi, tetap saja mengalami kesulitan untuk mencapai tahapan industrialisasi.
Untuk itulah kegiatan seremonial yang menghadirkan Presiden tetap diperlukan, karena momen seperti itu dapat menjadi arena promosi yang tepat di hadapan para undangan.
Bentuk dukungan politis dari pemerintah juga diharapkan menguat pascaacara di Monas itu, karena bagaimanapun marlip perlu dukungan peraturan yang memudahkan pengembangannya. Itu misalnya soal rencana pengembangan marlip untuk kendaraan yang beroperasi di jalan raya yang perlu dukungan undang-undang.
Bagi Kepala LIPI Umar Anggara Jenie, penyerahan marlip kepada Presiden juga bukan sekadar waktunya menawarkan ke industri untuk ikut bergabung.
Acara seperti itu juga momentum untuk membangkitkan dukungan luas dari masyarakat agar produk marlip dapat leluasa menembus pasar dan terus berkembang.
Menurut dia, Indonesia harus mulai mengikuti semangat yang didengungkan India untuk bisa memberi ruang bagi produksi dalam negeri untuk berkembang luas dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Momentum peluncuran itu juga dinilai tepat, yaitu di saat harga bahan bakar minyak (BBM) melangit. Sehingga marlip bisa menjadi kampanye penggunaan bahan bakar non-fosil.(*)





Marlip, si Mobil Listrik
Dibutuhkan, namun Disisihkan

JAKARTA - Mobil hemat energi dan ramah lingkungan sudah bisa diciptakan anak negeri. Berbahan bakar listrik, mobil ini tak kalah dengan buatan negara maju. Sayang, produk ini terganjal dana dan kebijakan pemerintah.

Bayangkan mengendarai sebuah mobil yang tak mengeluarkan asap. Tak mengeluarkan bunyi, berukuran mungil, juga hemat energi. Tidak perlu juga mengantre di pom bensin karena berbahan bakar listrik yang bisa di-charge dari rumah. Mobil seperti itu tak perlu menjadi obsesi berkepanjangan, sebab kenyataannya memang sudah diciptakan.
Berbahan bakar listrik yang disimpan dalam bentuk baterai, Marlip, begitu merek dagang mobil itu, untuk sementara hanya bisa mencapai kecepatan 40 kilometer per jam. Baterainya jenis lead acid, bisa bertahan hingga delapan jam. Charger-nya sendiri dengan teg input 110 sampai 220 volt dengan teg output DC 36 volt 20 amper. Sistem penggeraknya sudah mendapat hak paten dalam negeri. ”Mobil listrik ini sudah mengalami pengujian dua tahun sebelum dipasarkan. Hak patennya sudah kita pegang dalam hal sistem penggerak, desain bentuk dan nama,” jelas Masbach Siregar, Deputi Ilmu Pengetahuan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kepada pers di Jakarta, akhir pekan silam.

Tak Dilirik Industri
Nama Marlip sendiri berasal dari kata marmut listrik LIPI, karena bentuk mobil ini memang mungil seperti marmut. Studi atas mobil ini berawal dari program rancang bangun mobil listrik dengan mengoptimalkan pemanfaatan dan komponen yang ada di Pusat Penelitian Teknologi Mekanik (Pulit Telimek) LIPI.
Saat itu sekitar tahun 1998 mulai dibentuk tim pelaksana mobil listrik. Baru sekitar empat tahun kemudian, 2002, dilakukan uji pertama kali prototip Marlip di Kebun Raya Bogor. Ternyata mobil itu masih butuh penyempurnaan di sana-sini. Setelah mendapat kucuran dana pada tahun anggaran 2003, para ilmuwan LIPI mendapat sambutan cukup baik. Mei 2003 Marlip dipesan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Karawang. Tidak tanggung-tanggung, mereka memesan empat unit prototip yang dirancang khusus untuk area rumah sakit. Selanjutnya PT Indofood membeli Marlip berdesain wisata sebanyak empat unit yang disumbangkan ke Kebun Raya Bogor.
Prototip akhirnya dikembangkan dalam beberapa jenis desain berbeda. Ada City Car yang bermuatan empat orang, Smart Car dengan dua kursi yang cocok dipakai di tempat wisata, kompleks perumahan atau hotel. Ada juga tipe khusus tanpa atap untuk lapangan golf, wisata, patroli polisi, pengangkut makanan dan minuman di pabrik, rumah sakit.
Mobil dengan harga berkisar antara 40-50 juta rupiah ini sampai hari ini masih belum siap dikomersialisasikan. Apa sebab? ”Kami sudah mencoba mendekati beberapa investor, tapi belum ada yang cocok. Sementara LIPI sebagai lembaga penelitian jelas tidak bisa memproduksi secara massal. Selain memang tidak diperbolehkan dalam kebijakan, juga kami tak punya dana cukup,” ujar Prof. Dr. Oemar Anggara Janie, Kepala LIPI kepada pers dalam kesempatan serupa. Karena keterbatasan kemampuan itu maka LIPI masih belum mampu menyediakan pesanan mobil Marli patroli untuk pihak kepolisian yang sudah memesan 100 unit. Sampai sekarang LIPI baru bisa menyediakan dua unit saja untuk Kepolisian Makassar.
Padahal sesungguhnya kebutuhan akan mobil hemat energi dan bebas emisi cukup tinggi bagi masyarakat Jakarta. Saat ini 100 persen kendaraan di jalan raya berbahan bakar bensin yang otomatis memicu polusi udara. Karena terganjal oleh legislasi pemerintah yang belum mengizinkan mobil listrik ke jalan raya, akibatnya Marlip hanya bisa digunakan di tempat tertentu. Perumahan, rumah sakit, kebun raya dan sejenisnya menjadi tempat yang memungkinkan mobil ini beroperasi.

Improvisasi
Padahal jika saja Marlip diizinkan turun ke jalan raya, akan sangat membantu banyak pihak. Dari sisi energi, marlip cukup hemat. Satu buah baterai yang sudah di-charge bisa digunakan hingga delapan jam pemakaian dengan kecepatan 40 kilometer per jam di jalan datar. Di saat macet mobil ini juga tak boros energi sebab saat pedal tak diinjak maka listrik sama sekali tak terpakai. Yang paling menguntungkan adalah Marlip berdesain mungil sehingga tak memakan banyak ruang di jalan maupun tempat parkir. Dan tentu saja mobil ini sama sekali tak menghasilkan polusi udara.
Kondisi ini bisa terus diperbaiki. Menurut Oemar, saat ini peneliti LIPI terus melakukan improvisasi komponen sehingga diusahakan bisa meningkatkan local content. Untuk sementara local content Marlip masih 60 persen. Selain itu bulan Agustus mendatang akan diadakan seminar yang membahas bagaimana Marlip bisa ditingkatkan teknologinya agar lebih layak beroperasi di jalan raya.
Usaha LIPI agar mobil listrik ini dilirik oleh pihak industri sebenarnya lumayan kuat. Desain dan rancangan sasis kendaraan sekarang telah mencapai tahap penyempurnaan yang mengacu pada standar internasional dengan menggunakan software design yang tersertifikasi. Tahun 2005 diharap ini sudah tercapai sehingga siap memasuki uji coba produksi berskala industri.
Sedangkan sistem penggerak yang telah didaftarkan permohonan paten sejak tahun 2002 saat ini telah dipublikasikan oleh Direktoran Jendrrak Hak Atas Kekayaan Intelektual (Dirjen HaKI). Klaim yang diajukan sebagai suatu penemuan yang memiliki berbagai keunggulan yang hingga kini belum ditemukan padanannya.
Demi menggugah minat masyarakat pada mobil yang ramah lingkungan sendiri, LIPI menyelenggarakan lomba desain kendaraan ramah lingkungan dan hemat energi. ”Lomba ini diharap bisa melengkapi hasil prototip penelitian transportasi di LIP yang sekarang sedang dilaksanakan. Selain lomba akan diadakan pula pameran di mana akan ditampilkan beberapa prototip Marlip berbagai desain dengan tujuan agar kalangan industri maupun investor berminat bekerja sama dengan LIPI. Seminar, lomba maupun pameran ini akan dilangsungkan di Gedung Widya Graha LIPI Jakarta, 18-20 Agustus 2004 mendatang. Semoga saja acara ini tidak serupa menggantang asap. Sebab faktanya sampai hari ini pemerintah masih belum berpikir untuk membuat legislasi ihwal penggunaan mobil listrik di jalan raya

Sabtu, 28 Februari 2009

View Full Version : Merakit mobil listrik dari mobil bekas
Merakit mobil listrik sebenarnya gampang2 susah. Mau nyoba? Yuuu..
1. Pertama yang dibutuhkan adalah mobil bekas. Yang akan dipakai adalah badan, roda dan gigi. Blok mesin, tengki bensin, silahkan di kiloin
2. dc untuk mengganti mesin yg anda cabut. Darimana mesinnya? Mesin lift, mesin pompa air mesin kipas angin ( kidding :p ), anda bisa cari di google.

3. Sistem kontrol laju kendaraan yg terdiri dari controler untuk mengatur supply listrik dari batre ke mesin. controler ini disambung ke potensiometer, lalu potensiometer disambung ke pedal gas4. Baterai. Sumber tenaga untuk mesin anda , tergantung seberapa kapasitas mesin anda. Anda bisa memakai aki yang dirangkai. Atau 10.000 baterei jam tangan yang dirangkai (kidding again)

5. Sistem charge baterai. Untuk ngecharge baterai anda tentunya. ada berbagai cara dan alat untuk ngecharge baterai anda, ambil kabel, colok ke stop kontak, dan tempel ke baterai anda. atau ada alat alat khusus yang di jual di pasaran

6. alat mengukur listrik di baterai anda, ampere meter (maybe??) mas2 jago elektro ada yang tau namanya apa nggak ?
ok sementara itu dulu, buat referensi ada blog dari pembuat mobil listrik nih
http://www.electric-cars-are-for-girls.
dan ada juga yang jual set peralatan mobil listrik lengkap http://www.electric-cars-are-for-girls.com/electric-car-conversion-kit.ht
Menarik !. Bagaimana kalau ada step-stepnya, syukur bisa sampai membuat motor listriknya sendiri (kumparan di lilitkan sendiri). Maksud saya seperti ini kira-kira : http://www.instructables.com/id/How-to-build-a-72Volt-electric-motorcycle/ dan http://www.instructables.com/id/How-to-build-a-96-Volt-Electric-Motorcycle/
________________________________________
Merakit mobil listrik sebenarnya gampang2 susah. Mau nyoba? Yuuu..
4. Baterai. Sumber tenaga untuk mesin anda , tergantung seberapa kapasitas mesin anda. Anda bisa memakai aki yang dirangkai. Atau 10.000 baterei jam tangan yang dirangkai (kidding again)
ok sementara itu dulu, buat referensi ada blog dari pembuat mobil listrik nih
http://www.electric-cars-are-for-girls.com
dan ada juga yang jual set peralatan mobil listrik lengkap http://www.marlip_indonetwork.com
untuk baterenya kalau mau cari yang type 'deep-cycle' semuanya ada pada Marlip Indo Mandiri
yang beralamat di b
untuk motor listrik bikinan sendiri, why not? Asal disambung listrik bisa muter dan cukup kuat untuk mendorong sekian ratus kilo ;).
Untuk baterai deep cycle ini saya nemu dari google. Tapi kayaknya agak jarang dan mahal
Prinsip mobil listrik sama kayak motor atau sepeda listrik. Cuma beda ukuran aja, pasti mesinya harus lebih besar begitu juga daya yg diperlukan. Ada manufacturer sepeda listrik di indonesia yang berencana memproduksi mobil listrik. Namanya Marlip Indo mandi
Kalau merk / seri berapa saya nggak tahu, tetapi kalau berdasar fungsinya sepertinya bisa kanibal dari baterai untuk mobil golf atau forklift listrik. Kalau yang aki motor / mobil biasa sepertinya bukan tipe deep cycle.
berikut ini adalah paket konversi Chevrolet S-10 menjadi mobil listrik (harganya $9000)

* 9" Advance DC Motor;
* 9" Motor to Transmission Adapter (Retains Clutch);
* 9" Motor Mount;
* Controller Heat Sink and Mounting Plate;
* Curtis 1231C Motor Controller;
* Zivan NG3 Battery Charger;
* DC/DC Converter;
* Albright SW-200 Main Contactor;
* 400A Main Fuse and Fuse Block;
* Heinemann Main Breaker with Manual Disconnect Cable;
* Battery Boxes;
* Battery Cables;
* Battery Cable Ends, Boots, Heat Shrink, and Markers;
* Link-10 with Prescaler, DC/DC, and Shunt;
* 30A Charger Inlet with Mounting Plate;
* 25Ft Marine Charging Cord;
* Inertia Switch;
* Heater and Relay;
* Heater Box;
* Power Brake Vacuum Pump Kit;
* Power Brake Vacuum Pump Reservoir;
* Overload Spring Kit;
* Front Spring Spacers;
* Control Box and Connectors (not wired);
* CAD Wiring Diagram and Installation Manual.
kalo tidak punya Chevrolet S-10, jangan khawatir
dijual juga paket konversi mobil listrik yg universal
mampu menggerakan mobil seberat 900 sampai 1500 kg sampai kecepatan 90km/j - 120 km/j
Ini yg ditawarkan dalam paket itu ( Electro Automotive's Deluxe Universal Kit - the DC version)
* Advanced D.C. motor (8") - easily 10x the motor you'll find in a Zenn;
* Adaptor - to interface with the existing transmission;
* Contactor - also known as the "ignition";
* Controller - the "dimmer switch" for your electric motor;
* Potbox - informs the controller what you just told the accelerator pedal to do;
* Circuit Breaker - for safety;
* Fusible Links - go on the battery, to break the circuit in case of a short;
* Amp Gauge
* Volt Gauge
* Shunt
* Charger
* A bunch of stuff for attaching the above to your car - like cable, lugs, washers...and they also thoughtfully provide cable crimper and shears;
* Battery-care items - like a filler and hydrometer
rata rata mereka pake motor diameter ukuran 20 cm sampai 22 cm

Rabu, 18 Februari 2009

keindahan alam soroako

Desa Soroako di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan tidak hanya terkenal sebagai daerah penghasil terbesar nikel. Desa ini juga memiliki Danau Matano yang memiliki kedalaman kurang lebih 600 meter.
Soroako adalah nama sebuah desa di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Meski letaknya cukup terpencil atau sekitar 10 jam dari Makassar, desa ini sangat terkenal dan memiliki infrastruktur yang cukup lengkap. Ini tak lepas dari kehadiran sebuah perusahaan pertambangan nikel nikel milik PT International Nickel Indonesia (Inco). Maklum, Soroako adalah salah satu daerah penghasil nikel terbesar dunia.
Ketenaran Soroako ternyata bukan karena hasil tambangnya. Daerah ini banyak dikunjungi orang lantaran keindahan panorama alamnya mulai dari pegunungan, laut, air terjun, serta danau. Ada tiga danau besar di daerah ini yang terkenal keindahannya, yakni Danau Mahalona, Matano, dan Towuti. Danau Matano merupakan danau ketiga terdalam di Indonesia dan ke delapan di dunia. Kedalaman danau ini mencapai kurang lebih 600 meter.
Matano adalah danau tektonik yang terbentuk sekitar empat juta tahun silam. Danau ini terbentuk dari patahan lempengan bumi yang kemudian terisi air. Tim Melancong Yuk yang menyusuri danau menemukan sebuah goa di sela-sela tebing pinggiran danau. Jika air sedang surut, Anda bisa memasuki goa untuk menyaksikan dinding stalagtit dan stalagnit.
Keistimewaan lain danau ini adalah kejernihan airnya. Anda masih bisa melihat sebuah benda yang berada di kedalaman 23 meter. Lantaran airnya yang jernih dan bersih serta ombaknya yang tenang, Danau Matano sering digunakan untuk kegiatan olah raga atau rekreasi air.
Di tepian Danau Matano berdiri berbagai tempat rekreasi. Uniknya, tempat itu diberi sebutan pantai. Ada Pantai Ide, Salonsa, dan Kupu-Kupu. Di pantai Ide terdapat sebuah dermaga panjang. Dermaga ini sering digunakan warga setempat untuk bersantai di akhir pekan.
Setelah puas mengelilingi danau, Anda bisa mengunjungi Desa Matano. Desa ini bisa ditempuh sekitar 20 menit dari Danau Matano bila menggunakan speed boat. Di desa ini ada sebuah kolam mata air yang cukup unik. Namanya mata air Matano. Mata air ini sangat dikeramatkan warga setempat karena airnya bisa menyembuhkan berbagai penyakit.
Selain itu di tengah kolam ada sebuah batu batu berbentuk bulan sabit. Batu itu tak bisa diangkat walaupun dilakukan beramai-ramai. Uniknya lagi, jika Anda berteriak ¿Bora-Bora¿ dari dasar mata air akan keluar gelembung-gelembung.
Panorama alam lainnya yang bisa dinikmati di Soroako adalah keindahan air terjun Meruruno di Desa Ledu-Ledu. Air terjun ini memiliki 20 tingkatan. Tapi yang paling banyak digemari wisatawan adalah air terjun di tingkatan 16 karena curahan airnya sangat deras. Di bawah air terjun terbentang kolam pemandian yang masih alami.
Soroako juga terkenal dengan minuman khasnya terbuat dari buah Dengen. Meski rasanya asam, buah yang sepintas mirip jeruk ini kaya dengan vitamin C.

Selasa, 10 Februari 2009

Kubawa bejana berisi air.
Kusiapkan handuk untuk membersihkan.
Kusiapkan hati untuk berkata.
Kuharapkan ampunan dan keiklasan.

Duduklah bunda ijinkan aku tuk lakukan.
Jangan bertanya bunda untuk apa aku. kerjakan.
Kubersihkan dengan air yang sudah kupersiapkan.
Kubersihkan selah jari dari kotoran.

Kucium kakinya memohon ampunan.
Kesalahan yang telah kuperbuat.
Jelas kelihatan di hadapan.
Maafkan anakmu bunda yang banyak bersalah.

Aku mohon bunda lapangkan jalan.
Untuk anakmu yang tak tau diri.
Membuat luka dihati tersayat perih.
Menggenangi air mata sedih.

Kiranya bunda memberikan jalan dan ke iklasan.
Biarkan anakmu yang menjalankan cobaan.
Dengan ijin Tuhan yang memberi jalan.
Setelah Bunda membuka gerbang.

Tersenyumlah untuk anakmu bunda walau sehari.
Biarkan hati bunda yang melihat anakmu ini.
Kalaupun ini hari ku mati.
Kuiklaskan sepenuh hati.

Biarlah anakmu ini yang takada arti.
Takpernah menyenangkan walau sehari.
Takkan ku akhiri hidup ini.
Sampai bunda bahagia di dunia dan di akherat nanti.

Bunda maafkan

bunda

Kubawa bejana berisi air.
Kusiapkan handuk untuk membersihkan.
Kusiapkan hati untuk berkata.
Kuharapkan ampunan dan keiklasan.

Duduklah bunda ijinkan aku tuklakukan.
Jangan bertanya bunda untuk apa aku. kerjakan.
Kubersihkan dengan air yang sudah kupersiapkan.
Kubersihkan selah jari dari kotoran.

Kucium kakinya memohon ampunan.
Kesalahan yang telah kuperbuat.
Jelas kelihatan di hadapan.
Maafkan anakmu bunda yang banyak bersalah.

Aku mohon bunda lapangkan jalan.
Untuk anakmu yang tak tau diri.
Membuat luka dihati tersayat perih.
Menggenangi air mata sedih.

Kiranya bunda memberikan jalan dan ke iklasan.
Biarkan anakmu yang menjalankan cobaan.
Dengan ijin Tuhan yang memberi jalan.
Setelah Bunda membuka gerbang.

Tersenyumlah untuk anakmu bunda walau sehari.
Biarkan hati bunda yang melihat anakmu ini.
Kalaupun ini hari ku mati.
Kuiklaskan sepenuh hati.

Biarlah anakmu ini yang takada arti.
Takpernah menyenangkan walau sehari.
Takkan ku akhiri hidup ini.
Sampai bunda bahagia di dunia dan di akherat nanti.

Bunda maafkan a

simbok

Simbok, ada kerinduan anakmu tuk bersimpuh

Manakala alunan doa-doamu berkumandang

Betapa kaki kaku tergerak

Tak ada keberanian tuk bersujud

Simbok, sudah beratus kali air matamu membasahi rumah gubukmu

Mengingat tabiat buruk anakmu ini

Kutinggalkan kau dan rumah gubukmu .... dalam kesepian

Demi setumpuk uang dan nafsu ragawi

Simbok, kuingin bersimpuh dibawah telapak surgamu