Selasa, 10 Februari 2009

Kubawa bejana berisi air.
Kusiapkan handuk untuk membersihkan.
Kusiapkan hati untuk berkata.
Kuharapkan ampunan dan keiklasan.

Duduklah bunda ijinkan aku tuk lakukan.
Jangan bertanya bunda untuk apa aku. kerjakan.
Kubersihkan dengan air yang sudah kupersiapkan.
Kubersihkan selah jari dari kotoran.

Kucium kakinya memohon ampunan.
Kesalahan yang telah kuperbuat.
Jelas kelihatan di hadapan.
Maafkan anakmu bunda yang banyak bersalah.

Aku mohon bunda lapangkan jalan.
Untuk anakmu yang tak tau diri.
Membuat luka dihati tersayat perih.
Menggenangi air mata sedih.

Kiranya bunda memberikan jalan dan ke iklasan.
Biarkan anakmu yang menjalankan cobaan.
Dengan ijin Tuhan yang memberi jalan.
Setelah Bunda membuka gerbang.

Tersenyumlah untuk anakmu bunda walau sehari.
Biarkan hati bunda yang melihat anakmu ini.
Kalaupun ini hari ku mati.
Kuiklaskan sepenuh hati.

Biarlah anakmu ini yang takada arti.
Takpernah menyenangkan walau sehari.
Takkan ku akhiri hidup ini.
Sampai bunda bahagia di dunia dan di akherat nanti.

Bunda maafkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar